Rabu, 04 Maret 2009

PROGRAM COACHING CLINIC-LPMP JABAR

PROGRAM COACHING CLINIC BERBASIS SCIENCE AROUND US

Drs. Mochamad Zen, M.Pd., M.Si
HP. 0815 734 08 141


Pendidikan Nasional bertujuan menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas yaitu manusia yang cerdas, terampil dan mandiri. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan sumber daya guru yang berkualitas pula. Namun profesionalisme guru masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya guru SMP yang berkualifikasi D2 dan D3. di samping itu pula nilai tes seleksi Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS) untuk guru pada tahun 1998 menyebutkan bahwa nilai rata-rata Matematika 27,67 ; Fisika 27,35; Biologi 44,96 dan Kimia 43,55 dan Bahasa Inggris 37,37. Dari data ini dapat disimpulkan bawha penguasaan materi dari guru sangat rendah.
Di samping itu berdasarkan hasil program Peningkatan Pelayanan Mutu Pendidikan Tuntas yang dilaksanakan LPMP Jawa Barat tahun 2004 menunjukkan masih banyaknya guru-guru sains dan matematika di SMP yang Missmacth. Berdasarkan karakteristik pembelajaran sains dan matematika untuk tingkat dasar dan menengah diupayakan mudah diterima oleh siswa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual Oleh karena itu diperlukan pemahaman konsep yang mudah terkait satu stimulus dengan respon dan stimulus yang lain (Piaget,1978). Keterkaitan S-R-S pada sejumlah konsep sains membentuk urutan penyimpanan yang sistematis, selanjutnya S-R-S dapat mempermudah pemanggilan stimulus apabila diperlukan. Sedangkan menurut Robert Gagne agar terjadi pembelajaran dalam menyelesaikan masalah (problem solving learning) dalam bidang sains dan matematika diperlukan pembelajaran dalam taraf yang lebih sederhana terlebih dahulu, pembelajaran operant conditioning, pembelajaran konsep dan pembelajaran prinsip.
Sebagai suatu model system alam melalui proses abstraksi aspek-aspek tertentu dari realita alam, sains merupakan simplikasi dari realita alam, sehingga prinsip dalam sains berlaku dalam batasan tertentu. Untuk menghasilkan perubahan sikap terhadap ilmu pengetahuan yaitu sikap ilmiah dimana kebenaran harus didukung oleh hasil observasi secara empiris. Praktikum yang merupakan latihan dalam proses ilmiah belum tentu menghasilkan perubahan sikap dan keterampilan dalam pengamatan gejala. Jelaslah untuk menumbuhkan sikap ilmiah siswa dituntut kreatifitas guru dalam melakukan pembelajaran di sekolah.
Sejalan dengan karakteristik di atas maka perkembangan pendidikan sains dan matematika seharusnya disampaikan dengan tahap-tahap pekembangan kognitif, kematangan, kebermaknaan bagi kehidupan sehar-hari, hingga sains tidak lagi asing di lingkungannya akan tetapi sains dan matematika harus menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi riil pembelajaran sains dan matematika di SMP dilaksanakan dalam pendekatan bidang studi fisika, biologi dan kimia, masing-masing mengembangkan pembelajaran mengacu kepada disiplin ilmunya. Guru fisika mengajar pelajaran fisika sekaligus memberikan ujian fisika terpisah dari guru kimia dan biologi. Sehingga dari kondisi ini diperlukan tiga orang guru sains di SMP yakni satu orang guru fisika, satu orang guru kimia dan satu orang guru biologi dan satu orang guru matematika
LPMP Jawa Barat sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat dibawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan dirjen peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan berusaha menerapkan standar mutu pendidikan.Untuk itu perlu membentuk kesepakatan bersama MoU LPMP Jawa Barat dengan LAPI ITB.
Filosofi science is around us menjadi landasan peningkatan kualitas pelayanan diklat yang diwujudkan dalam bentuk model pembelajan terintegrasi Coaching Clinics Model. Peningkatan kinerja guru di sekolah menjadi bukti keberhasilan pembelajaran sains terintegrasi dan matematika.
Solusi coaching clinics model memberikan alternative penyelesaian masalah pembelajaran sains terintegrasi dan matematika. Tahapan model ini memungkinkan guru meningkatkan proses pembelajaran di kelas melalui persiapan mengajar, bimbingan konseling, pengembangan kreatifitas dan pembelajaran sains dan matematika akrab lingkungan.
Program Coaching Clinic 2009 mengarahkan pada pendampingan untuk Teaching Material berbasis Science Around Us pada tiga kabupaten di Jawa Barat yaitu Kab. karawang, Kuningan dan Cianjur. Semoga Program Coaching Clinic dapat diimplementasikan berkelanjutan sehingga dapat mewarnai sistem pendidikan di Indonesia.

1 komentar: